JOKI

JOKI
....

Sabtu, 22 Januari 2011

Bore Up Matic (150 cc atau 200 cc)

Bentuk yang dinamis ditunjang mudahnya pengoperasian, membuat motor matic banyak digandrungi. Sayang, image penggunanya masih seringkali disebut feminim. Wajar saja, matic masih identik dengan motornya kaum Hawa. Nah, jika Bikes hobi matic tapi tak ingin disebut feminim, banyak cara bisa dilakukan. Mulai dari modifikasi dengan bentuk ekstrem hingga modifikasi mesin agar tarikan lebih garang.

Ada beberapa pilihan membuat motor matic agar tarikannya lebih kencang & garang.

Tapi, agar tenaga kencang yang dihasilkan dari bore up tak mengubah fungsi motor sebagai kendaraan harian. Ada dua pilihan yang diberikan, bore up standar yang menghasilkan tenaga 150cc atau bore up 200 cc. Bisa saja cc motor ditambah lagi, tapi peranannya jadi bukan buat harian lagi.

Berikut trik membuat matic lebih kencang tapi untuk sehari – hari

Bore Up 150 cc :

Untuk bore up standar ini, Bikes butuh dana sekitar 2,5 juta rupiah. Karena ada beberapa spare part yang harus diubah atau malah diganti dengan piranti baru. Piston menggunakan produk buatan Thailand dengan ukuran 58,5. Tentunya, dengan piston baru, boring harus dibuat baru yang ukurannya disesuaikan.

CDI bawaan pun harus dilengserkan untuk diganti produk racing. Itu dilakukan agar pengapian lebih besar. Kepala silinder pun harus dibubut agar pas dengan ukuran piston baru. Agar lebih nyaman, roller pun sebaiknya diganti dengan produk racing.

Bore up standar ini bakal mengubah tenaga matic Bikes lebih cepat tanpa harus mengganti karburator dan knalpot bawaan. Dari luar motor tampak biasa, tapi setelah digeber, baru kelihatan hasilnya.

Jika masih kurang puas, bisa memilih bore up matic harian yang tenaganya hingga 200 cc. Untuk bore up ini, Bikes memang butuh dana lebih gede, tapi hasilnya pasti memuaskan. Dengan dana sekitar 6 juta rupiah, tarikan motor dijamin cepat.

Caranya piston harus diganti dengan milik Honda Tiger dan di oversize hingga 200 cc. stroke pun harus disesuaikan dengan skala 3 mm. Agar tenaganya pas, klep juga diadopsi dari motor milik Honda Tiger. Sementara untuk per klep, Bikes harus mencari milik Honda Sonic sebagai penggantinya. Karburator standar pun harus turun tahta untuk diganti dengan jenis PE 28 milik Honda NSR SP.

Tenaga besar tentu membutuhkan pengapian yang bagus juga. Untuk itu, koil lama harus lengser dan diganti, begitu juga dengan CDI yang harus menggunakan part racing. Agar tenaga tak tersendat, knalpot harus ganti yang bebas hambatan alias free flow.

Dengan bore up ini, Bikes tentu tak akan lelah hati kerena motornya selalu disalip orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar